Universitas Trisakti, Fakultas Teknologi Industri, Teknik Informatika, 064.013.016

Visitors

Flag Counter

Selasa, 14 November 2017

PERAN TRIJURNAL DALAM MENINGKATKAN IKLIM BUDAYA MENULIS DAN PENYEBARAN ILMU SIVITAS AKADEMIKA

UPAYA MENINGKATKAN DAYA ANALISA, KETERAMPILAN MENULIS DAN MINAT
MELALUI TRIJURNAL PADA MAHASISWA

OLEH : AULIA AKBAR

Dunia kampus adalah dunia dimana mental dan pribadi setiap orang dengan predikat sebagai Ke-Mahasiswaannya benar-benar dituntut untuk menjadi manusia mandiri, cerdas, berkualitas, dan berkarakter serta yang tidak kalah penting adalah mempunyai kecakapan hidup (life skill) bukan untuk sebagai pasar transaksi demi memamerkan sebuah sensasi.

Mengamati tradisi dan kebiasaan mahasiswa sebagai insan akademika pada dewasa ini, menurut saya selaku mahasiswa aktif Universitas Trisakti, yang menjadi tolak ukur adalah membedakan tipe mahasiswa yang apatis dan kritis. Kalau dilihat dari tingkat kecerdasan, wawasan, dan perkembangan kualitas intelektual, pada dasarnya tidak terlepas dari peran mahasiswa itu sendiri dalam mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Baik yang menyangkut kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual.

Pemerintah sedang gencar-gencarnya mencanangkan program menulis bagi civitas akademika di wilayah perguruan tinggi. Hal ini tercermin dari diturunkannya surat edaran Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor 152/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012 kepada semua lembaga Perguruan Tinggi di Indonesia. Surat edaran tersebut berisi keputusan Dirjen Dikti yang mewajibkan seluruh mahasiswa baik di Perguruan Tinggi negeri maupun Perguruan Tinggi swasta untuk mempublikasikan karya ilmiah dalam bentuk jurnal sebagai syarat kelulusan. Hal ini dilakukan oleh Dirjen Dikti karena mayoritas sarjana lulusan Perguruan Tinggi tidak bisa menulis. Bahkan para dosennya pun tidak bisa menulis.

Mahasiswa sebagai generasi bangsa yang dihadapkan dengan ilmu pengetahuan yang berlimpah bisa menjadi modal dalam membudayakan  bangsa menulis. Setelah tersaji  pengetahuan yang tanpa batas tinggal bagaimana para mahasiswa menyikapinya. Jadi membudayakan menulis sekaligus pencerdasan bangsa.

Mahasiswa disibukkan dengan kegiatan-kegiatan organisasi dan kegiatan lainya, sehingga kebanyakan mahasiswa dididik hanya mampu berbicara saja.  Sedang apa yang dibicarakanya tidak mampu untuk dituliskanya, dan tidak mampu menyampaikan pengetahuannya malalui tulisan. Hanya sebagian kecil mahasiswa yang mampu menyampaikan pengetahuan dan apresiasinya melalui tulisan.

Setiap universitas dan perguruan tinggi selalu menuntut mahasiswa agar mampu untuk menulis. Seperti kegiatan belajar mengajar dalam kuliah, dosen sering memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat makalah. Begitu juga dengan tugas akhir mahasiswa selalu dipertanggung jawabkan dengan karya tulis yang berupa skripsi. tapi mahasiswa sering bermalas-malasan untuk menulis, bukan mahasiswa tidak mempunyai kemampuan tapi mereka tidak mempunyai kemauan menulis.
Universitas Trisakti adalah perguruan tinggi swasta terbesar di Jakarta yang didirikan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada 29 November 1965.
Visi Universitas Trisakti adalah :
Menjadi Universitas yang andal, berstandar International dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam menegmbangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan ilmu budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan peradaban.
Dan Misi dari Universitas Trisakti adalah :

  1. Meningkatkan peran serta Universitas Trisakti dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan intelektual, berstandar International, dan berkarakter trikrama trisakti melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran.
  2. Meningkatkan kegiaan penelitian unuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berbasis nilai-nilai lokal guna menjawab permasalahan nasional dan meningkatkan kualitas hidup dan peradaban.
  3. Meningkatkan peran serta Universitas Trisaki dalam mendukung kebutuhan masyarakat dan industri melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
  4. Meningkatkan komitmen Universitas Trisakti dalam menegakkan God University Governance.

Universitas Trisakti Sebagai Perguruan Tinggi adalah sebuah Lembaga yang menjadi wadah bagi mahasiswanya untuk bisa mengembangkan potensi yang kami sebagai mahasiswa miliki. Universitas Trisakti sebagai Perguruan Tinggi menyuguhkan berbagai macam programnya yang dilandasi oleh visi dan misi yang telah disebutkan tadi dengan tujuan menuangkan kreatifitas berpikir sesuai dengan keinginan, bakat, dan minat masing-masing mahasiswa.

Tidak bisa dipungkiri peran berbagai macam program dalam sebuah Universitas setidaknya telah memberikan nuansa tersendiri dan andil yang cukup besar bagi perjalanan inteletual mahasiswa. Univeritas atau Perguruan Tinggi adalah Lembaga bagi mahasiswa untuk berekspresi, dan berkreasi dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas berfikir.

Namun pada kenyataan nya budaya membaca di kalangan mahasiswa masih rendah dan ini tentu berpengaruh terhadap aktivitas menulisnya. Dalam melakukan aktivitas menulis, mahasiswa dituntut membuka berbagai literatur. Kesulitan dalam melakukan aktivitas menulis dimungkinkan terjadi jika mahasiswa tidak memiliki motivasi dan ketekunan membaca. Mahasiswa dituntut memeiliki kemampuan menulis dalam menunjang keberhasilan studinya. Menyadari akan hal itu, Universitas Trisakti sebagai Lembaga perguruan tinggi yang menjadi wadah mahasiswa dalam mengembangkan potensi intelektualitas, meciptakan program Trijurnal.

Trijurnal adalah Sistem Open Journal Trisakti dikemas dalam bentuk portal trijurnal yang dikembangkan oleh Research Institute Universitas Trisakti untuk menampung dan menyatukan semua jurnal yang ada di Universitas Trisakti. Trijurnal pertama kali ditayangkan secara online pada tanggal 22 Desember 2015. Seluruh jurnal dari semua program studi disatukan dan ditayangkan secara online agar dapat diakses dan dibaca oleh berbagai kalangan yang membutuhkan. Menurut pengamatan saya, Trijurnal yang dibentuk oleh Universitas Trisakti adalah sarana mengoptimalkan jurnal ilmiah dalam lingkungan civitas akademika Universitas Trisakti. Tanpa adanya publikasi, maka ilmu pengetahuan akan mati. Point nya adalah bagaimana menulis ilmiah itu menjadi budaya yang harus dilestarikan.


Menulis akan membawa seseorang untuk memperluas cakrawala, mengenali diri, mendorong seseorang berpikir dan berbahasa secara benar. Tidak hanya itu, menulis karya ilmiah seperti jurnal, artikel ilmiah sebagai suatu karya terpercaya karena melalui prosedur ilmiah akan memberikan manfaat langsung bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

0 komentar: